Rabu, 01 Maret 2017

Uji Rosette dan Pemanfaatannya Untuk Mendeteksi Kehamilan Dini Pada Domba

Arsip Cofa No. A 049
donasi dg belanja di Toko One

Pengikatan Antigen Oleh Sel-Sel Tunggal (Uji Rosette)

Fenomena pengikatan sel-sel kekebalan (imunosit) pertama kali diamati oleh Reiss dan kawan-kawan yang melaporkan daya ikat spesifik yang dimiliki bakteri terhadap permukaan sel-sel limfa dari kelinci yang diimunisasi dengan antigen Salmonella atau Brucella. Di antara teknik-teknik yang dikembangkan untuk mendeteksi sel-sel yang mampu mengikat antigen, uji rosette (rosette assay) yang diterapkan untuk eritrosit domba merupakan salah satu teknik yang paling sering dipakai. Eritrosit domba bisa berfungsi langsung sebagai antigen, atau digunakan sebagai pembawa (carrier) antigen lain yang menyelimuti permukaannya.

Sifat-sifat sel pembentuk-rosette (rosette-forming cell, RFC) telah banyak dipelajari. RFC pada dasarnya merupakan anggota seri limfosit, dan daya ikatnya disebabkan oleh adanya antibodi atau reseptor (penerima) mirip-antibodi yang terdapat pada permukaan sel tersebut. Reseptor-reseptor ini tampaknya lebih banyak disintesis oleh sel-sel tersebut, hanya sedikit yang berasal dari luar. RFC bersifat spesifik terhadap satu jenis antigen tertentu dan dibutuhkan untuk mengembangkan kekebalan terhadap antigen tadi. Pengurangan jumlah RFC yang reaktif terhadap antigen eritrosit domba menyebabkan penurunan kekebalan spesifik RFC tersebut. Jumlah RFC reaktif meningkat jauh setelah ada rangsangan antigenik. RFC pada dasarnya merupakan satu tipe sel yang sama sekali berbeda dengan sel-sel pembentuk plak dalam hal respon kekebalan. Bagaimanapun, ada sebagian kecil sel yang dapat melaksanakan kedua fungsi ini, yaitu sebagai sel RFC dan sebagai sel pembentuk plak, yang menunjukkan bahwa sebagian RFC bisa berubah menjadi sel pembentuk plak. Baik sel T maupun sel B mampu membentuk rosette. Selain itu, sel-sel makrofage dapat membentuk rosette dengan sel-sel darah merah domba, mungkin melalui antibodi anti-eritrosit sitofilik.

Satu tipe khusus rosette, yang disebut rosette E, identik dengan limfosit T pada manusia, yang secara spontan mengikat eritrosit domba pada suhu 4 oC. Rosette-rosette spontan ini tidak dibentuk oleh limfosit manusia yang mengandung sel B. Pembentukan rosette E telah dipakai secara luas sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan menghitung jumah sel yang berasal dari kelenjar timus manusia dan dengan demikian membantu dalam menyusun definisi istilah “keadaan imunodefisiensi (kurang-kebal)” dan kondisi lain yang mempengaruhi sistem sel T.

Free Download Ebook Perikanan

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :

Deteksi Kehamilan Dini Pada Domba Dengan Uji Penghambatan Rosette

Uji penghambatan rosette (rosette inhibition test), suatu uji untuk menentukan kemampuan menghambat yang dimiliki serum anti-limfosit terhadap kekebalan, telah diterapkan pada serum domba yang telah kawin. Hasil titrasi uji penghambatan rosette menghasilkan nilai yang lebih tinggi (12 – 26) untuk 7 ekor domba betina yang telah dikawini dan hamil sampai selama 21 hari dibandingkan nilai untuk 5 ekor domba betina yang mandul (8 – 10). Perbedaan ini tampak pada 24 jam setelah perkawinan. Seeor domba betina menghasilkan nilai uji yang tinggi selama 6 hari setelah perkawinan tetapi nilai ini kemudian jatuh dan domba ini kembali mengalami oestrus; pada kondisi ini diduga terjadi keguguran embryo yang baru dibentuk. Domba betina lainnya yang kembali mengalami oestrus tetap mempertahankan nilai uji yang rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji penghambaan rosette dapat dipakai untuk mendeteksi terjadinya fertilisasi, kematian embryo dini dan kelangsungan kehamilan pada domba.

donasi dg belanja di Toko One

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda