Sabtu, 06 Januari 2018

Fungsi Ekologis Hutan Bakau

Arsip Cofa No. A 083

Hutan Bakau Sebagai Penghubung Antara Komunitas Darat dan Laut

Menurut Macnae (1968), mangrove adalah pepohonan atau semak-semak yang tumbuh di antara garis pasang purnama dan garis di atas muka laut rata-rata. Mereka tumbuh mengelilingi laut tropis, terutama pada pantai-pantai yang terlindung, dan menjalar sampai ke muara sungai di mana air asin masih bisa masuk. Hutan mangrove yang paling lebat dan paling subur ditemukan di sebagian Asia Tenggara, Malaya, Sumatra dan sebagian Kalimantan di mana curah hujan tinggi dan tidak musiman, tetapi mereka terdapat sebagai semak belukar di pantai-pantai yang tandus. Dalam hutan ini hidup berbagai macam hewan, sebagian dari darat tetapi kebanyakan dari laut. Di antara binatang darat adalah kelelawar buah yang menjadikan pohon mangrove sebagai tempat bertengger, burung pemakan serangga dan ikan serta berbagai jenis serangga. Binatang laut diwakili oleh kepiting dan moluska yang hidup menetap di hutan mangrove, dan udang serta ikan yang masuk ke hutan ini untuk mencari makan ketika air pasang.

Rawa mangrove merupakan jalan masuk dari laut ke darat. Nenek moyang siput pulmonata hidup di rawa mangrove sebelum beradaptasi menjadi hewan darat. Jalan ini juga dilalui oleh kepiting darat serta beberapa jenis ikan. Tetapi rawa mangrove sulit dilalui oleh hewan darat untuk mencoba hidup di laut. Mangrove juga merupakan jalan masuk dari laut ke perairan tawar seperti yang ditempuh oleh siput neritidae, serta merupakan jalan masuk dari perairan tawar ke laut seperti yang dibuktikan oleh banyaknya larva serangga yang mencoba hidup di laut (Macnae, 1968).


REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda