Senin, 08 Januari 2018

Imposeks dan Gangguan Reproduksi Pada Gastropoda

Arsip Cofa No. A 084

Pengaruh Cat Kapal Terhadap Imposeks Pada Gastropoda

Bryan et al, (1986) melaporkan bahwa sebuah survey terhadap gastropoda Nucella lapillus di sekitar bagian barat-daya Inggris menunjukkan adanya “imposeks”, yaitu munculnya ciri-ciri kelamin jantan pada individu betina. Fenomena ini tersebar luas dan semua populasi mengalami imposeks dengan tingkat keparahan bervariasi di mana imposeks paling parah terjadi di sepanjang pesisir selatan Selat Inggris. Populasi gastropoda di dekat pusat pelayaran menunjukkan derajat imposeks terparah, terutama populasi di sekitar estuaria Helford, Fal, Salcombe dan Dart serta di Selat Plymouth dan Teluk Tor. Di Selat Plymouth derajat imposeks meningkat tajam antara tahun 1969 dan 1985 bersamaan dengan meningkatnya penggunaan cat anti fouling (cat yang mencegah melekatnya organisme penempel pada permukaan yang dicat) yang mengandung senyawa tributiltin (TBT). Derajat imposek tidak berhubungan dengan kandungan arsen, kadmium, tembaga, timah hitam, perak dan seng di dalam jaringan gastropoda, tetapi tingkat keparahan imposeks ini meningkat dengan bertambahnya konsentrasi timah. Sebagian besar timah yang ditemukan di dalam jaringan tubuh gastropoda ada dalam bentuk heksana yang dapat-diekstrak yang mencakup fraksi-fraksi tributiltin (TBT) dan dibutiltin.

Bryan et al, (1986) menambahkan bahwa pemindahan Nucella lapillus dari daerah yang “bersih” dengan aktivitas pelayaran rendah ke daerah yang dekat dengan sebuah dermaga di Plymouth menunjukkan peningkatan tajam dalam hal keparahan imposeks pada binatang yang dipindahkan itu; hasil analisis menunjukkan bahwa dari timah heksana yang dapat-disekstrak yang tertimbun di dalam jaringan siput yang dipindahkan itu, 60 – 70 % ada dalam bentuk fraksi TBT. Percobaan laboratorium yang menggunakan kolam pasang-surut menunjukkan bahwa imposeks mudah terjadi dengan memaparkan siput terhadap 0,02 mikrogram/liter timah yang terkikis dari cat antifouling TBT. Diduga bahwa imposeks dapat dialami Nucella lapillus yang terkena timah (dalam bentuk senyawa TBT) pada konsentrasi serendah 1 nanogram/liter.

Perbandingan kelimpahan Nucella lapillus pada masa dahulu dan masa sekarang menunjukkan bahwa banyak populasi gastropoda ini di Inggris barat-daya mengalami penurunan; populasi-populasi ini dicirikan oleh imposeks dengan tingkat keparahan sedang sampai tinggi, jumlah betina yang seringkali lebih sedikit, juvenil jarang ditemukan dan sangat sedikitnya jumlah telur yang dikeluarkan. Penurunan rekruitmen yang lebih disebabkan oleh berkurangnya kapasitas reproduksi daripada oleh meningkatnya laju mortalitas, bertanggung jawab atas berkurangnya jumlah Nucella lapillus. Karena derajat imposeks mudah diukur pada Nucella lapillus dan mungkin berkaitan dengan konsentrasi rata-rata senyawa TBT yang mempengaruhi populasi, spesies ini sangat berpotensi sebagai indikator tingkat pencemaran TBT (Bryan et al., 1986).

Kegagalan Reproduksi Siput Nucella Akibat Imposeks

Gibbs dan Bryan (1986) membahas perkembangan ciri-ciri jantan, terutama penis dan vas deferens, pada individu betina (fenomena yang disebut imposeks) siput Nucella lapillus. Dikenal tiga tahap imposeks : tahap dini yang melibatkan pembentukan vas deferens dan penis kecil, tahap intermediet yang dicirikan oleh pembesaran penis pada individu betina sampai mencapai sebesar penis siput jantan, dan tahap akhir di mana selama tahap ini lubang kelamin betina (vulva) tertutup akibat pertumbuhan jaringan vas deferens yang berlebihan. Penyumbatan saluran oviduct ini menghambat pelepasan kapsul telur sehingga siput betina menjadi mandul. Kisaran dan penyebab kegagalan reproduksi semacam ini dibuktikan oleh banyaknya siput betina dengan kapsul telur tak dapat dikeluarkan dari tubuh pada populasi siput yang jumlahnya makin sedikit yang hidup di dekat sumber pencemaran tributiltin (TBT). Populasi ini memiliki siput betina dengan jumlah lebih sedikit daripada yang diharapkan dan tampaknya bahwa penimbunan kapsul abortus dalam pallial oviduct menyebabkan siput betina mati sebelum dewasa.

Pengaruh Timah Dari Cat Kapal Terhadap Reproduksi Siput Nucella lapillus

Gibbs dan Bryan (1986) menjelaskan bahwa imposeks sekarang diketahui banyak dialami oleh gastropoda stenoglossa, yakni kelompok gastropoda dengan sifat kelamin gonokoris atau dioecious (organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada individu yang terpisah). Imposeks dan penyebabnya telah banyak diteliti pada siput lumpur Amerika, Nassarius obsoletus, dan telah ditemukan bukti kuat bahwa imposeks timbul pada siput yang terkena senyawa organotin (timah organik) yang tercuci dari cat pelapis kapal. Disimpulkan bahwa hermaprodit semu semacam ini, yang dicirikan terutama oleh perkembangan penis dan vas deferens (dan juga terpilinnya oviduct yang normalnya lurus) tidak banyak menurunkan kemampuan reproduksi juga tidak mengubah ekologi populasi spesies ini. Bagaimanapun, penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan imposeks pada Nucella lapillus membuktikan bahwa fenomena ini menyebabkan kegagalan reproduksi, terutama akibat penyumbatan pallial oviduct.


REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda