Rabu, 08 Maret 2017

Sejarah Endokrinologi

Arsip Cofa No. A 051
donasi dg belanja di Toko One

Tulisan Hippocrates dan Aristoteles pada tahun 460 – 322 berisi informasi mengenai pengendalian internal terhadap beberapa fungsi tubuh organisme. Aristoteles menjelaskan pengaruh pengebirian (kastrasi) pada burung dan manusia meskipun mekanisme yang terlibat dalam proses ini belum diketahui. Mekanisme tersebur baru dipahami 2.000 tahun kemudian. Pada 1775 Bordeau menyatakan bahwa testes membentuk suatu substansi yang berperanan dalam pembentukan darah dan mempengaruhi tubuh binatang. Pada 1849 Berthold mulai mengadakan penelitian pertama kali yang melibatkan pengebirian. Dengan mengebiri ayam jantan muda dan mencangkokkan testes, ia dapat mengidentifikasi testes cangkokan tesebut sebagai organ yang bertanggung jawab terhadap kenormalan tingkah laku seksual dan perkembangan organ-organ seksual sekunder. Ia juga menunjukkan bahwa terhentinya pertumbuhan jengger pada ayam yang dikebiri disebabkan oleh kekurangan substansi humoral yang diproduksi oleh testes.

Baca juga Reproduksi dan Endokrinologi

Tahun yang patut dikenang dalam sejarah endokrinologi adalah 1899 karena ketika itu ahli kedokteran Perancis Brown-Sequard melaporkan bahwa ia telah meremajakan-diri pada usia 72 tahun dengan menyuntik diri sendiri cairan ekstrak testes anjing. Sekarang diketahui bahwa hal ini tidak mungkin; ia tampaknya berkelakar. Bagaimanapun, laporannya itu mendorong ahli-ahli lain untuk mengadakan penelitian. Pada tahun 1899 Von Mering dan Minkowski melaporkan penemuan bersejarahnya bahwa sejenis penyakit, yang kemudian dikenal sebagai diabetes melitus, dapat dialami oleh anjing setelah pankreasnya dihilangkan. Penemuan penting ini akhirnya membawa ke arah penemuan insulin dan dengan hormon ini orang dapat mengendalikan diabetes melitus pada manusia dan binatang.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Endokrinologi abad ke-20 mengawali kegiatannya dengan penelitian yang dilakukan oleh Bayliss dan Starling yang hasilnya diterbitkan pada tahun 1902. Mereka menemukan bahwa sejenis hormon, yaitu sekretin, dilepaskan oleh lendir dalam duodenum (usus 12 jari) setelah duodenum tersebut dilalui oleh makanan yang bersifat asam yang telah dilumatkan oleh lambung. Sekretin ditemukan beredar bersama darah masuk ke pankreas dan di sini menyebabkan cairan pankreas keluar menuju saluran pankreatik. Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa sistem endokrin dapat mengintegrasikan fungsi-fungsi organ tubuh tanpa bantuan sistem saraf. Hal ini juga mengantarkan Bayliss dan Starling untuk memakai kata hormon bagi substansi yang baru ditemukannya itu, yakni sekretin.

Baca juga Hormon Avertebrata, Vertebrata, Pituitari dan Metamorfosis

Masa 25 tahun pertama dari abad ke-20 ini dicirikan oleh penemuan-penemuan yang menunjukkan bahwa organ endokrin tertentu mempengaruhi reaksi tertentu dengan substansi humoral tertentu sebagai mediatornya. Susbtansi humoral ini belum diketahui hingga masa 25 tahun kedua di mana identifikasi substansi humoral tersebut mulai dilakukan. Identifikasi ini, sudah tentu, bergantung kepada perkembangan teknik biokimia untuk mengekstraksi dan mengidentifikasinya.

Baca juga Hormon Pertumbuhan Ikan

Usaha mengidentifikasi dan mensintesis berbagai jenis hormon selama 35 tahun terakhir ini merupakan kisah yang menarik. Mungkin kemajuan paling besar terjadi pada tahun 1949 ketika Hench dan kawan-kawannya mengumumkan bahwa sejenis hormon dari adrenal cortex, kortison atau senyawa E, menyebabkan timbulnya gejala-gejala klinis penyakit rheumatoid arthritis. Pernyataan ini mendorong industri farmasi berlomba-lomba mensintesis hormon tersebut dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan medis. Mikroorganisme dimanfaatkan untuk mempengaruhi perubahan enzimatis molekul-molekul steroid dengan tujuan memproduksi hormon kortison. Ubi rambat dari Meksiko merupakan bahan baku untuk mensintesis steroid yang mudah diubah menjadi progesteron dan kemudian progesteron ini diubah menjadi kortison dengan bantuan bakteri pengoksigenasi. Saat ini kortison tidak hanya mudah diperoleh dengan harga terjangkau, tetapi juga steroid-steroid lain, yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh binatang, telah dapat diproduksi dengan hasil kerja yang lebih baik dibandingkan substansi alami, hidrokortison (kortisol) atau kortikosteron.

Contoh lain perkembangan penting yang terjadi dalam bidang endokrinologi dan kedokteran adalah penemuan pada tahun 1953 oleh Simpson dan Tait yaitu bahwa steroid yang sebelumnya tak teridentifikasi yang ditemukan dalam ekstrak kelenjar adrenal ternyata adalah aldosteron. Penelitian tersebut berjalan lambat karena hormon ini hanya ada dalam jumlah beberapa mikrogram hinggga membutuhkan teknik yang lebih rumit untuk dapat menemukannya. Hormon ini bertanggung jawab terhadap proses pengaturan metabolisme elektrolit dan air.

donasi dg belanja di Toko One

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda