Sabtu, 20 Mei 2017

Anatomi Gastropoda

Arsip Cofa No. A 068
donasi dg belanja di Toko One

Anatomi Gastropoda

Aneka jenis cangkang gastropoda akan dapat dilihat oleh orang yang mengunjungi pantai laut. Ukurannya bervariasi mulai dari mikroskopis sampai seukuran keong raksasa Strombus gigas. Warnanya juga bervariasi dari biru suram dan abu-abu sampai aneka warna pelangi yang terlihat bila sisi dalam cangkang kerang abalon digosok. Penampilan dan tekstur cangkang luar bevariasi, ada yang bergurat-gurat, bergelombang, berbintil-bintil, berduri dan ada yang seperti punggung bungkuk, demikian pula dengan sisi dalam cangkangnya. Ada banyak spesies gastropoda yang tidak memiliki cangkang; kelompok ini memiliki permukaan luar tubuh berwarna indah dan bentuk yang fantastis, seperti pada nudibranchia dan pteropoda.

Larva trochopore dan veliger diproduksi oleh gastropoda kecuali yang hidup di air tawar dan darat di mana telur langsung berkembang tanpa melalui tahap larva. Radula berkembang sangat baik, gigi individual penyusun radula digunakan dalam mengidentifikasi gastropoda.

Baca juga Bioekologi, Keragaman Spesies dan Distribusi Moluska

Untuk mempelajari morfologi dan anatomi luar siput secara umum kita bisa mengamati Helix, siput pulmonata yang sudah cukup maju perkembangannya. Helix sangat sering dijumpai dan mudah dipelajari. Ia biasa menghuni kebun. Siput ini mencari makan pada malam hari, atau tepat setelah hujan lebat turun sementara tubuhnya masih lembab. Ia beristirahat di tempat persembunyiannya pada siang hari. Ia merupakan hewan herbivora dan melakukan hibernasi (tidur musim dingin) di dalam tanah selama musim dingin.

Siput yang masih hidup bisa dimatikan dengan memasukkannya ke dalam botol yang penuh berisi air. Tutup mulut botol rapat-rapat dan hilangkan semua gelembung udara, maka ia akan mati dalam waktu singkat.

Amati struktur cangkang dengan mempelajari spiral suture, garis pertumbuhan dan aperture (lubang cangkang). Dengan hati-hati keluarkan tubuh binatang dari cangkangnya dan perhatikan spiral, sumbu pusat di sekitar mana tubuh siput menggulung. Ini disebut columella. Identifikasi bagian-bagian cangkang seperti periostrakum yang berpigmen, bagian tengah yang berwarna putih dan lapisan dalam yang mengandung mutiara. Amati bagian punggung (perut) yang bergulung, kepala dan kaki setelah tubuh siput dikeluarkan dari cangkang. Kepala mempunyai dua pasang tentakel. Tentakel anterior (depan) lebih pendek daripada tentakel posterior (belakang). Tentakel posterior mempunyai sebuah mata pada ujungnya. Carilah lokasi mulut beserta bibirnya (dua lateral dan satu ventral). Lubang saluran kelamin biasanya ada di bawah dan sedikit di belakang pangkal tentakel posterior kanan.

Perhatikan bentuk dan gerakan kaki pada siput hidup. Cari letak rongga mantel yang penuh dengan pembuluh yang merupakan alat respirasi udara. Ia terletak di bagian anterior pada punggung dan mungkin bisa dilihat dengan mengangkat mantel. Ruang eksternal kecil dari ruang respiratori dikenal sebagai pneumostome. Bagian atas anterior rongga tampak menebal menjadi sebuah “collar”. Ia berfungsi mensekresi bahan pembentuk cangkang di mana bahan ini ditambahkan ke tepi aperture. Letakkan siput di atas papan bedah, celupkan ke dalam air, dan potong melalui sisi kiri bagian atas rongga mantel sehingga tampak bagian-bagian dalam tubuh siput. Cari letak jantung dan pembuluh darah yang keluar dari jantung. Bedah dengan hati-hati rongga perikardial sehingga jantung terlihat jelas. Perhatikan auricle posterior yang berdinding tipis dan ventrikel berdinding tebal. Ginjal terletak di bagian atas rongga mantel posterior. Perhatikan dengan cermat saluran nefridial yang muncul dari bagian anterior ginjal.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Singkirkan dengan hati-hati selubung mantel yang menutupi viscera dan pisah-pisahkan organ. Buat irisan memanjang di bagian tengah dorsal melalui dasar rongga mantel dan teruskan irisan tadi sampai ke ujung kepala. Pembedahan ini akan menyebabkan kita dapat melihat rongga perivisceral atau haemocoel dan organ-organ yang ada di dalamnya. Perhatikan massa muscular buccal (rongga mulut berotot). Di sebelah posterior dari massa buccal terdapat cincin saraf yang dikelilingi oleh jaringan penghubung. Kerongkongan yang ramping memanjang dari massa muscular buccal melalui cincin saraf menuju ke bagian saluran pencernaan makanan yang bertugas mengumpulkan makanan. Kelenjar air liur kiri dan kanan akan dapat ditemukan pada kedua sisi organ pengumpul makanan tersebut Sebuah saluran memanjang ke arah anterior dari setiap kelenjar tadi melalui cincin saraf menuju ke massa buccal. Organ pengumpul makanan membawa makanan menuju ke lambung. Lambung ini terletak pada belokan visceral kedua. Saluran-saluran dari kelenjar pencernaan kiri dan kanan masuk ke dalam lambung. Kelenjar kiri berukuran lebih besar dan terletak di sepanjang sisi lambung. Kelenjar kanan yang lebih kecil terletak di bagian puncak visceral dan putaran cangkang terakhir. Usus menjulur dari lambung dan melengkung membentuk huruf “s” di daerah lambung sebelum menuju ke rektum.

Baca juga Pernafasan Udara dan Perilaku Makan Siput Amfibi (Gastropoda-Ampullaridae)

Pisahkan organ reproduksi dari saluran pencernaan dan cari lokasi ovo-testis protandri pada putaran visceral dalam di depan kelenjar pencernaan kanan. Sebuah saluran yang menggulung (yakni saluran hermafroditik) memanjang menuju ke pangkal sebuah kelenjar albumen besar yang terletak di dekat daerah lambung. Pada pintu masuknya terdapat sebuah rongga fertilisasi di mana telur dibuahi dan kemudian memperoleh albumen. Ada sebuah saluran yang lebih lebar keluar dari kelenjar albumen. Saluran ini mempunyai dua bagian, satu bagian berupa sacciform yang membentuk cangkang berkapur bagi telur, sedang bagian lain merupakan saluran licin yang mengangkut sperma. Sebuah sekat yang tak sempurna memisahkan unit-unit fungsional saluran lebar tadi. Di bagian anterior, saluran tersebut terpisah menjadi oviduct dan vas deferens. Yang terakhir ini menuju ke penis yang dapat dijulurkan. Oviduct dihubungkan dengan saluran spermathecal panjang yang melalui bagian posterior dan berakhir menjadi sebuah spermatheca bulat yang terletak di dekat kelenjar albumen. Spermatheca menyimpan sel sperma yang berasal dari siput lain. Sebuah diverticulum panjang-sempit biasanya ditemukan memasuki saluran spermathecal. Oviduct menuju ke vagina yang memiliki sepasang kelenjar lendir bercabang yang memasukinya pada salah satu sisi dan sebuah kantung penghasil jarum berotot (muscular dart sac) ada di dekatnya. Kantung ini mensekresi “jarum” berzat kapur yang ditembakkan ke sisi tubuh siput lain. Diduga bahwa “jarum” ini berfungsi sebagai perangsang seksual.

Baca juga Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Makan Pada Avertebrata

Anatomi Usus Gastropoda Pomacea

Siput Prosobranchia, famili Pilidae (= Ampullariidae) adalah gastropoda air tawar yang bersifat amfibi, yang terdapat di India, Afrika dan Amerika Selatan. Pila terdapat di rawa-rawa dataran rendah dan perairan yang mengalir tenang di India dan Afrika, serta dilaporkan juga hidup pada kondisi estuaria. Binatang ini memakan potongan-potongan besar tumbuhan air seperti Pistia dan Vallisneria. Genus asal Afrika Lanistes dan genus asal Amerika Selatan Pomacea mempunyai kebiasaan yang mirip. Turbinicola adalah genus asal India yang sangat mirip dengan Pila; ia hanya hidup di kali-kali pegunungan berarus-deras di mana tidak ada tumbuhan air berdaun-lebar. Makanannya adalah alga dan detritus, dan gigi radulanya mempunyai bentuk mirip sekop. Baik Pila maupun Pomacea juga memakan sisa-sisa binatang.

Struktur dan fungsi usus Pomacea canaliculata (D’Orb) telah dipelajari dengan menggunakan siput hidup dan siput yang telah diawetkan. Usus siput pilidae ternyata dikhususkan untuk memakan makanan berukuran besar (makrofagus), biasanya makanan tersebut berupa tumbuhan angiosperma air. Mid-oesophagus (kerongkongan-tengah) merupakan tempat penyimpanan makanan dan perutnya mempunyai gizzard, untuk melumatkan makanan, yang berkembang dari daerah gastric shield (selubung perut). Ini merupakan tempat bagi pencernaan ekstraseluler; tidak terdapat pencernaan intraseluler pada bagian usus manapun. Saluran-saluran kelenjar pencernaan bermuara ke bagian perut tertentu, yakni vestibula, yang secara histologis serupa dengan mereka. Proses pemadatan feses dimulai pada bagian yang disebut style sac, dan disempurnakan di dalam usus. Tidak ada bukti bahwa absorsi terjadi di dalam epitelium perut atau usus; produk pencernaan yang terlarut akan dibawa ke dalam kelenjar pencernaan , yang merupakan tempat utama penyerapan sari makanan. Aktivitasnya dibantu oleh sel-sel amubosit yang memasuki lumen style sac dan usus. Ada dua tipe sel di dalam kelenjar ini, satu tipe yang menghasilkan enzim pencernaan dan menyerap produk produk pencernaan yang terlarut, tipe lain berfungsi dalam proses ekskresi. Tidak ada tanda-tanda fagositosis (sifat memakan sel lain) pada kedua tipe sel tersebut. Aktivitas ekskresi ginjal dibantu lebih lanjut oleh kelenjar anal.

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda