Jumat, 03 Mei 2013

Kemungkinan Memacu Pertumbuhan Ikan Dengan Memanipulasi Suhu Air

Arsip Cofa No. C 150

Suhu Optimal Untuk Pertumbuhan Ikan

Swann (2000) menyatakan bahwa setelah oksigen, suhu air merupakan faktor tunggal yang paling mempengaruhi ikan. Ikan adalah binatang berdarah dingin dan suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Suhu air mempengaruhi aktivitas, perilaku, makan, pertumbuhan dan reproduksi semua jenis ikan. Laju metabolik ikan meningkat dua kali lipat untuk setiap kenaikan suhu 10 oC. Berdasarkan suhu pertumbuhan optimalnya, ikan umumnya dikategorikan menjadi spesies perairan hangat, perairan sedang dan perairan dingin. Lele dan mujaer merupakan contoh spesies perairan hangat; kisaran suhu untuk pertumbuhannya adalah antara 75 – 90 oF. Suhu 85 oF untuk lele dan 87 oF untuk mujaer dianggap optmium. Ikan walleye dan yellow perch adalah contoh spesies perairan bersuhu sedang; kisaran suhu untuk pertumbuhan optimumnya adalah antara 60 dan 85 oF. Suhu pada batas atas kisaran ini dianggap paling baik untuk pertumbuhan maksimum bagi kebanyakan spesies ikan perairan sedang. Spesies perairan dingin mencakup semua spesies salmon dan trout. Spesies perairan dingin yang paling umum dibudidayakan di Midwest (negara-negara bagian Amerika Serikat sebelah utara) adalah rainbow trout, yang kisaran suhu optimal untuk pertumbuhannya 48 – 65 oF.

Baca juga :
Mana Yang Lebih Cepat Tumbuh : Individu Jantan atau Betina ?

Meningkatkan Suhu Air Kolam Dengan Rumah Kaca Untuk Memacu Pertumbuhan Ikan

Talbot dan Battaglene (1991) dalam Hancock (1992) melaporkan hasil percobaan pemanasan pasif menggunakan kolam yang ditutupi kaca dan kolam yang tak ditutupi guna mengamati pengaruh peningkatan suhu air kolam terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bass Australia (Macquaria novemaculeata). Pada kolam yang ditutupi kaca, dengan kisaran suhu air 18 – 23 oC, larva ikan membutuhkan waktu 48 – 59 hari untuk mencapai metamorfosis dihitung dari saat menetas dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 51 – 23 %. Dalam kolam yang tidak ditutupi, dengan kisaran suhu air 9 – 24 oC, metamorfosis terjadi pada umur 88 – 118 hari dengan kelangsungan hidup rata-rata 14,7 – 11,3 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keuntungan ekonomis yang besar bisa diperoleh dengan memelihara larva ikan bass Australia secara ekstensif di dalam kolam rumah kaca, bukan dengan teknik hatchery intensif konvensional.

Baca juga :
Keunggulan Tepung Cumi-Cumi Dibandingkan Tepung Ikan Dalam Memperbaiki Reproduksi dan Pertumbuhan Ikan dan Udang

Pertumbuhan Ikan Mujaer Pada Berbagai Suhu

Shelton dan Popma (2006) dalam Lim dan Webster (2006), berdasarkan beberapa penelitian, menyatakan bahwa suhu air untuk pertumbuhan ikan mujaer yang optimal adalah antara 29 oC dan 31 oC. Secara umum ikan mujaer tidak tumbuh dengan baik di bawah suhu 16 oC. Bila ikan diberi pakan sampai kenyang, pertumbuhan pada suhu yang disukai adalah secara khas tiga kali lebih besar dibandingkan pertumbuhan pada suhu 22 oC. Konsumsi makanan maksimum pada suhu 22 oC adalah hanya 50 sampai 60 % dibandingkan pada suhu 26 oC. Mujaer dilaporkan bisa mentolerir suhu sampai 40 oC, tetapi stres dan kematian menjadi masalah bila suhu melebihi 37 atau 38 oC. Sebaliknya, penanganan pada suhu rendah dapat juga menimbulkan trauma akibat-stres dan kematian bila suhu di bawah 17 atau 18 oC.

Perubahan Laju Pertumbuhan Ikan Berhubungan Dengan Perubahan Suhu Air

Longhurst dan Pauly (1987) menyatakan bahwa pada ikan dan invertebrata, perubahan laju pertumbuhan musiman adalah berhubungan dengan kisaran perubahan suhu air antara musim panas dan musim dingin. Hubungan ini tampaknya dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya ketersediaan makanan, di mana faktor itu sendiri dikendalikan oleh suhu. Bagaimanapun, fakta bahwa perubahan laju pertumbuhan musiman bervariasi tergantung suhu di seluruh laut tropis maupun laut daerah beriklim sedang, untuk invertebrata maupun ikan, yang strategi sejarah hidupnya beraneka ragam, sangat mungkin menunjukkan bahwa suhu adalah penyebabnya. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa ikan tampaknya dapat melanjutkan pertumbuhannya di dalam kisaran perubahan suhu 10 oC, yang mirip dengan kisaran di mana sistem enzim biasanya akan berfungsi, meskipun pada laju yang tergantung-suhu.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Pengaruh Suhu Air Laut Terhadap Pertumbuhan Ikan Bass

Pawson (1992) melaporkan bahwa ikan sea bass (Dicentrarchus labrax L.) di sekitar Inggris hidup di hampir batas utara distribusi spesies ini, dan perubahan iklim mempengaruhi fluktuasi kelimpahan kelas-umur. Ada sebuah daerah pemijahan utama dan daerah pembesaran anak di sepanjang pantai Inggris pada English Channel tengah, di mana suhu musiman air pantai mengalami siklus hangat, dingin dan hangat lagi selama tahun 1980-an. Pola ini tercermin pada indeks-indeks kelimpahan juvenil ikan bass, dan laju pertumbuhannya juga berkaitan secara positif dengan suhu. Tampaknya iklim berpengaruh kuat terhadap rekruitmen juvenil bass pada perikanan English Channel, dan bahwa kelangsungan hidup serta pertumbuhannya lebih tergantung pada suhu dibandingkan pada kepadatan populasi.

Baca juga :
Pengaruh pH Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan

Pertumbuhan Asellus Dipengaruhi Oleh Suhu dan Bobot Badan

Mladenova (1992) mempelajari pertumbuhan Asellus aquaticus pada suhu 1, 4, 10, 15, 20, 25 dan 30 oC di laboratorium. Pada semua suhu, laju pertumbuhan spesifik berkurang dengan meningkatnya bobot badan. Dalam kisaran toleransi suhu, pertumbuhan juvenil Asellus aquaticus sangat dipengaruhi oleh suhu. Dengan meningkatnya bobot badan, kisaran toleransi suhu menjadi lebih sempit. Parameter-parameter persamaan pertumbuhan sigmoid menunjukkan ketergantungan suhu yang teratur.

Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan, Aktivitas Makan dan Kelangsungan Hidup Anak Ikan Bandeng

Villaluz dan Unggui (1984) meneliti pengaruh tiga perlakuan suhu terhadap aktivitas, makan, pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos) muda. Suhu rendah (< 22,6 oC) dan kondisi hipoksia (konsentrasi oksigen terlarut kurang dari 1 ppm) menyebabkan penurunan aktivitas, daya respon dan pengambilan makanan pada bandeng; sedangkan suhu tinggi (sampai 33 oC) memberikan pengaruh sebaliknya. Pertumbuhan dan perkembangan adalah paling cepat pada bandeng yang dipelihara dalam suhu tinggi (sekitar 29,5 oC). Ikan yang ditempatkan dalam suhu rendah (sekitar 20,7 oC) menunjukkan laju pertumbuhan paling kecil dan terhambat perkembangannya menjadi juvenil selama periode 30 bulan. Kelangsungan hidup tertinggi (sekitar 99,7 %) diperoleh pada bandeng yang dipelihara dalam suhu tinggi, tetapi tidak berbeda nyata (P > 0,05) dengan bandeng yang dipelihara dalam suhu normal (sekitar 97,7 %).

Baca juga :
Hormon Pertumbuhan Ikan

Pertumbuhan Ikan Demersal Tidak Dipengaruhi Suhu Air Dasar Laut

Ross dan Nelson (1992) mempelajari pengaruh suhu air di dasar laut terhadap laju pertumbuhan ikan sebelah ekor kuning Pleuronectes ferrugineus dan ikan haddock Melanogrammus aeglefinus di daerah Georges Bank di Samudra Atlantik barat-laut. Mereka menyimpulkan bahwa suhu berkorelasi tidak nyata dengan pertumbuhan kedua spesies ikan ataupun dengan pertumbuhan ikan kelompok umur 2 dan 3 tahun. Selain itu, bila korelasi tersebut bersifat nyata, suhu tidak selalu berhubungan dengan keragaman pertumbuhan individu dalam satu kelompok umur, bahkan selama periode ketika kelimpahan ikan tersebut rendah. Fluktuasi suhu tahunan selama periode penelitian tampaknya hanya memberikan pengaruh sedang terhadap laju pertumbuhan ikan sebelah maupun ikan haddock di Georges Bank.

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda