Kamis, 13 November 2014

Pengaruh Kekurangan Oksigen Terhadap Ikan dan Makrobentos

Arsip Cofa No. C 181

Pengaruh Kekurangan Oksigen Jangka Pendek Terhadap Ikan

Seager et al. (2000) melakukan percobaan laboratorium untuk mempelajari pengaruh lama dan frekuensi pemaparan terhadap daya racun rendahnya konsentrasi oksigen terlarut jangka-pendek bagi ikan. Untuk penelitian lama pemaparan, ikan rainbow trout (Oncorhynchus mykiss [Walbaum]) dan roach (Rutilus rutilus L.) dipaparkan terhadap satu kisaran konsentrasi oksigen terlarut selama 1, 6 atau 24 jam. Untuk penelitian frekuensi pemaparan, ikan brown trout (Salmo trutta L.) dipaparkan selama 24 jam terhadap konsentrasi oksigen terlarut 4,0 dan 5,5 mg/liter dengan frekuensi satu atau dua kali seminggu selama periode 75 hari.

Seager et al. (2000) menyimpulkan, berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, bahwa selama waktu tertentu, ada kisaran sempit ambang batas konsentrasi di mana di atas ambang ini tidak terjadi kematian tetapi di bawah ambang tersebut mortalitas menjadi tinggi dan cepat. Kisaran ambang batas konsentrasi ini meningkat dengan meningkatnya lama pemaparan. Ikan roach dapat bertahan hidup pada konsentrasi oksigen yang lebih rendah dibandingkan ikan trout. Pengamatan terhadap hewan uji setelah pemaparan menunjukkan tidak ada efek pasca pemaparan yang nyata, meskipun pada konsentrasi oksigen terlarut yang sangat rendah. Untuk penelitian frekuensi pemaparan yang dilakukan di sini, konsentrasi oksigen terlarut, bukannya frekuensi pemaparan, merupakan faktor penting yang berpengaruh bagi ikan. Tidak terlihat adanya efek nyata terhadap laju pertumbuhan tetapi ada perbedaan nyata dalam hal kadar hemoglobin, jumlah sel darah (hematocrit) dan berat organ. Hasil-hasil penelitian ini memiliki implikasi penting dalam penentuan standar kualitas lingkungan yang bertujuan sebagai kontrol terhadap polusi sungai.

Baca juga :
Hubungan Tingkat Aktivitas Dengan Konsumsi Oksigen Pada Hewan Air

Pengaruh Kekurangan Oksigen Terlarut Terhadap Perikanan Trout di Danau

Weithman dan Haas (1984) melaporkan bahwa Danau Taneycomo, sebuah bendungan pembangkit listrik tenaga air seluas 700 hektar, di Taney County, Missouri barat daya, mendapat pasokan air hipolimnetik dingin dari bendungan di daerah hulunya. Perikanan trout (Salmo gairdneri) dengan model tebar-tumbuh-tangkap telah berjalan mantap di Danau Taneycomo, tetapi keberhasilan perikanan ini berkurang pada setiap musim gugur ketika masa air yang miskin oksigen memasuki danau tersebut. Perikanan ini diteliti secara mendetail dari bulan Juni 1978 sampai Mei 1980. Selama periode ini, rata-rata laju penangkapan ikan trout adalah 0,55 ikan/jam, dan dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen terlarut, jumlah ikan yang tersedia untuk ditangkap, laju pemasukan air dari bendungan di bagian hulu, pengalaman pemancing dan suhu air. Penurunan konsentrasi oksigen terlarut sebesar 1 mg/liter, antara 6,0 dan 2,4 mg/liter, menurunkan laju penangkapan sebesar 0,1 ikan/jam. Selama musim gugur, perubahan laju penangkapan sebesar 0,1 ikan/jam bisa menyebabkan perubahan 20.000 jam pemancingan di Danau Taneycomo. Perkiraan kerugian ekonomi tahunan bagi perekonomian daerah Taney County akibat rendahnya konsentrasi oksigen terlarut adalah $ 358.000 (kisaran, $ 267.000 - $ 432.000).

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Baca juga :
Konsumsi Oksigen Pada Ikan : Pengaruh Faktor-Faktor Biologi

Pengaruh Konsentrasi Oksigen Terlarut Yang Rendah Terhadap Jaring-Jaring Makanan di Estuaria

Breitburg et al. (1997) menjelaskan bahwa studi ekologi, termasuk studi tentang eutrofikasi pesisir, memberikan penekanan yang bervariasi antara proses level-spesies vs level-ekosistem. Variasi respon spesies terhadap gangguan lingkungan fisik adalah penting dalam menentukan kapan proses level-spesies atau level-populasi akan berdampak kuat bagi organisasi ekologis. Breitburg et al. (1997) melakukan eksperimen laboratorium skala-mesokosmos dan skala-kecil untuk menentukan bagaimana konsentrasi oksigen yang rendah mempengaruhi laju pemangsaan pada zooplankton, larva ikan dan jaring-jaring makanan larva pemangsa yang khas di daerah mesohalin di Teluk Chesapeake. Konsentrasi oksigen terlarut di perairan dasar Teluk Chesapeake berkurang selama musim panas hingga mencapai level yang secara fisiologis bisa menimbulkan stres atau bersifat letal (mematikan) bagi binatang yang mengandalkan respirasi aerobik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh rendahnya konsentrasi oksigen terhadap interaksi makan-memakan adalah bervariasi antar pasangan spesies dalam jaring-jaring makanan yang dipelajari. Konsentrasi oksigen terlarut yang rendah namun nonletal meningkatkan secara tajam laju pemangsaan terhadap larva ikan (terutama ikan gobi Gobiosoma bosc) oleh ubur-ubur sea nettle (scyphomedusa Chrysaora quinquecirrha) tetapi menurunkan laju pemangsaan oleh juvenil ikan striped bass (Morone saxatilis). Pemangsaan oleh predator tunggal, yaitu sea nettle, meningkat terhadap larva ikan, menurun terhadap telur ikan (Anchoa mitchilli), dan secara nyata meningkat tetapi tidak besar terhadap kopepoda (terutama Acartia tonsa) pada konsentrasi oksigen terlarut rendah. Perubahan interaksi predator-mangsa mencerminkan variasi antar spesies dalam hal toleransi fisiologisnya terhadap oksigen rendah dan pengaruh konsentrasi oksigen rendah terhadap perilaku meloloskan diri pada mangsa, serta terhadap aktivitas renang dan perilaku makan predator. Karena variasi pengaruh terhadap interaksi makan-memakan, konsentrasi oksigen terlarut yang rendah berpotensi menjadi penyebab utama perubahan peranan berbagai jalur lintasan energi di Teluk Chesapeake dan pada sistem estuaria lainnya (Breitburg et al., 1997).

Baca juga :
Dinamika Konsentrasi Oksigen Terlarut di Danau dan Kolam Ikan

Pengaruh Kekurangan Oksigen Yang Parah Terhadap Makrobentos Laut

Powilleit dan Kube (1999) mendeteksi kekurangan oksigen yang parah di bagian-bagian dangkal Teluk Pomerania (Laut Baltik selatan) untuk pertama kalinya pada bulan Juli/Agustus 1994. Kombinasi kondisi meteorologis dan hidrografi yang tak wajar bersama dengan beban zat hara yang umumnya tinggi di daerah pesisir ini diyakini menyebabkan hipoksia/anoksia (konsentrasi oksigen terlarut di bawah normal/nol) yang luas. Pengaruh kejadian ini terhadap makrobentos dipelajari dengan membandingkan struktur komunitas sebelum dan setelah musim panas 1994 di empat lokasi yang derajat kekurangan oksigennya berbeda-beda. Perubahan struktur komunitas makrobentos yang terlihat di tiga lokasi adalah disebabkan terutama oleh hipoksia/anoksia pada musim panas 1994. Pemulihan makrobentos setelah kekurangan oskigen tidak mengikuti pola suksesi yang umumnya berlaku setelah ada gangguan lingkungan, yang dicirikan oleh rekruitmen masal spesies oportunistik dengan laju pergantian spesies yang cepat.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa di stasiun 2, lokasi yang menerima dampak paling parah, jumlah spesies, kelimpahan total dan biomas total makrobentos menurun tajam setelah kejadian kekurangan oksigen, dan rekolonisasi masih belum sempurna meskipun sudah dua tahun. Stasiun 1 dan 3, yang menerima dampak sedang, menunjukkan pemulihan yang hampir sempurna dalam hal komposisi dan kelimpahan spesies dalam waktu dua tahun, tetapi biomasnya masih rendah. Sementara terjadi rekolonisasi di stasiun 1 dan 3 oleh individu juvenil dan dewasa dari daerah pesisir di dekatnya yang tidak terkena dampak, suksesi di stasiun 2 didominasi oleh kolonisasi post larva (dari pemencaran planktonik). Stasiun 4 tidak dipengaruhi oleh kekurangan oksigen dan struktur komunitasnya hanya mengalami variasi kecil. Derajat pemulihan amfipoda yang secara umum sangat rendah di tiga stasiun yang terkena dampak dan bahkan pemulihan oligochaeta (Tubificoides (Peloscolex) benedeni dan Heterochaeta (Tubifex) costata) di stasiun 2 merupakan bukti lebih lanjut mengenai parahnya kekurangan oksigen dalam sedimen Teluk Pomerania (Powilleit dan Kube, 1999).

Baca juga :
Pengaruh Aerasi Terhadap Konsentrasi Oksigen Terlarut


REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda