Sabtu, 19 April 2014

Nilai Gizi Ikan Untuk Konsumsi Manusia

Arsip Cofa No. C 175

Keunggulan Protein Ikan Dibandingkan Sereal

Menurut Sen (2005) arti penting ikan dan produk perikanan sebagai makanan manusia terletak terutama pada kandungan protein dan lipidanya. Protein ikan banyak mengandung asam amino esensial. Protein ikan kaya akan lisin. Telah diketahui bahwa lisin sedikit ada di dalam sebagian besar sereal, padi-padian, ubi-ubian, dan lain-lain, yang merupakan makanan pokok bagi banyak penduduk negara berkembang. Protein ikan sangat cocok untuk meningkatkan nilai biologis protein sereal. Berdasarkan analisis hasil berbagai survei epidemiologis mengenai konsumsi ikan dan resiko penyakit jantung koroner pada manusia, disimpulkan bahwa sedikit ikan dalam makanan (satu atau dua kali dalam seminggu) adalah sangat menguntungkan. Sebagai makanan, ikan merupakan sumber yang bagus untuk kalsium, fosfor, besi dan mikronutrien lain. Ikan juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin A, D dan B kompleks terutama tiamin, ribolfavin, niasin dan vitamin B12.

Baca juga :
Hubungan Antara Komposisi Kimia Pakan dengan Komposisi Kimia Telur dan Daging Ikan

Kandungan Protein dan Nutrisi Lain Dalam Ikan

Nash (2011) menyatakan bahwa ada perbedaan komposisi nutrisi secara kuantitatif antara berbagai kelompok ikan, juga antar anggota kelompok tersebut pada saat yang berbeda dalam setahun. Secara umum, spesies ikan air tawar dan air payau mengandung sekitar 14 sampai 25 % protein, sedangkan spesies laut mengandung 9 sampai 26 % protein. Spesies ikan air tawar biasanya mengandung lemak dengan persentase rendah (spesies ikan yang paling kurus hanya mengandung lemak kurang dari 2,5 %), sementara beberapa ikan laut mengandung lemak sebanyak sampai 20%. Dibandingkan dengan lemak binatang lain, minyak ikan mengandung lebih banyak komponen poli-takjenuh dan dengan demikian mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah. Ikan dan kerang merupakan sumber yang baik untuk kalsium dan fosfor, apalagi bila krustasea dan ikan kecil, seperti udang dan kepiting bercangkang lunak, dikonsumsi secara utuh bersama dengan tulang atau cangkangnya. Besi dan tembaga juga menjadi penyumbang penting komposisi umum gizi ikan; selain itu,vitamin-vitamin B ditemukan dalam proporsi yang tinggi.

Baca juga :
Daging Cumi-Cumi : Karakteristik, Komposisi Kimia dan Kandungan Gizi

Kandungan Protein dan Asam Amino Dalam Ikan

Walford dan Wilber (1955) melaporkan bahwa ikan laut yang umum di India mengandung 9 % sampai 24 % protein. Protein ini 93 % bisa dicerna oleh manusia. Tepung ikan bermutu tinggi mengandung protein sebanyak 60 % dan kadar air relatif sedikit (10 %). Telur ikan, yang merupakan makanan lezat dan mahal bila dikemas seperti kaviar, dicirikan oleh tingginya kadar protein : 23 % sampai 29 %. Kadar rata-rata asam amino esensial, yang dinyatakan sebagai persen dari total protein, telah dilaporkan sebagai berikut : arginin 7,3 %, histidin 2,6 %, isoleusin 7,4 %, leusin 9,9 %, lisin 8,8 %, metionin 8,0 %, fenilalanin 4,8 %, treonin 5,7 %, triptofan 0,9 % dan valin 7,2 %.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Karotenoid dan Vitamin A Dalam Ikan Laut

Czeczuga (1973) mempelajari keberadaan berbagai jenis karotenoid dan vitamin A dalam tujuh spesies ikan dari daerah pesisir Laut Hitam dengan menggunakan kromatografi kolom dan lapisan-tipis. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan karotenoid-karotenoid berikut :

- Mugil auratus : β-carotene, canthaxanthin, lutein, zeaxanthin, astaxanthin ester dan astacene.
- Diplodus annularis : β-carotene, canthaxanthin, tunaxanthin, lutein, zeaxanthin dan astacene.
- Diplodus sargus : β-carotene, tunaxanthin, lutein, taraxanthin, zeaxanthin dan astaxanthin.
- Crenilabrus tinca : tunaxanthin, canthaxanthin, lutein, astaxanthin dan astacene.
- Blennius sphinx : β-carotene, X-carotene (?), lutein, tunaxanthin, taraxanthin dan astaxanthin.
- Blennius sanguinolentus : β-carotene, tunaxanthin dan astaxanthin (ester dan bebas).
- Gobius melanostomus : β-carotene dan astacene.

Beberapa fraksi tidak teridentifikasi. Vitamin A ditemukan pada semua spesies ikan yang diteliti.

Baca juga :
Perubahan Kadar Asam Amino Akiubat Perubahan Salinitas Lingkungan

Ikan Sebagai Sumber Vitamin Bagi Manusia

Kebanyakan spesies ikan miskin akan vitamin A, D dan E. Kandungan vitamin A dalam daging ikan dilaporkan bervariasi dari 0 sampai 300 IU/gram, sedang kandungan vitamin D-nya berkisar dari 0 sampai 17 IU/gram daging. Tetapi daging ikan sidat air tawar, ikan cucut anjing, ikan lentera, lizard fish (Saurida spp,) dan ikan lamprey sangat kaya akan vitamin A (500 . 9800 IU/gram jaringan); daging ikan sidat kaya akan vitamin D (4700 IU/100 gram). Bertolak belakang dengan daging ikan, minyak hati banyak spesies ikan sangat kaya akan vitamin A dan D. Minyak hati ini merupakan sumber utama vitamin-vitamin di atas bagi kesehatan dan nutrisi manusia sampai tahun-tahun belakangan ini ketika timbul persaingan kuat dengan vitamin sintetis. Sumber utama vitamin-vitamin ini adalah hati ikan cod, ikan sebelah dan tuna (Sen, 2005).

Baca juga :
Komposisi Kimia Minyak Ikan

Kandungan Mineral dan Asam Lemak Pada Ikan Laut

Guner et al. (1998) melakukan analisis komposisi proksimat, kandungan beberapa mineral (seng, besi, kadmium, merkuri, timbal, nikel, tembaga) dan profil asam lemak pada beberapa spesies ikan konsumsi yang diperoleh dari Laut Hitam. Semua spesies ikan yang dianalisis banyak mengandung protein (14,1 . 25,1 %) dan lipida (7,4 . 18,4 %). Kadar air dan abu bervariasi dalam kisaran yang sempit. Kandungan mineral sangat bervariasi. Mikroelemen yang paling melimpah dalam ikan adalah seng dan besi, diikuti oleh tembaga, sedangkan elemen-elemen lainnya ada dalam jumlah di bawah tingkat toksik. Delapan jenis asam lemak (16: 0, 16:1, n-7, 18: 0, 18:1 n-9, 18: 2 n-6, 20:1 n-9, 20: 5 n-3, 22: 6 n-3) menyusun lebih dari 60 % kandungan asam lemak. Kandungan asam lemak jenuh berkisar dari 25,8 sampai 45,1 %. Ikan anchovy dan whiting fish mengandung hampir 35 % asam lemak poli-takjenuh. Persentase docosahexaenoic acid (DHA) melebihi persentase eicosapentaenoic acid (EPA) pada hampir semua spesies ikan yang diuji, dan kandungan aktual asam-asam lemak ini menunjukkan bahwa konsumsi filet ikan sprat, whiting, garfish, red mullet, shad dan sea bream disarankan untuk memenuhi kebutuhan harian 1 gram EPA+DHA. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perbedaan biologis antar spesies ikan bisa mempengaruhi komposisi gizi ikan tersebut.

Ikan Laut Sebagai Sumber Yodin Bagi Konsumsi Manusia

Hoetzel (1992) melaporkan hasil penelitiannya mengenai defisiensi yodin terutama pada masyarakat Jerman. Kekurangan yodin merupakan masalah dunia. Republik Federal Jerman merupakan negara yang penduduknya mengalami defisiensi yodin. Tindakan efektif untuk memperbaiki konsumsi yodin adalah menggunakan garam dapur beryodin dalam makanan. Bagaimanapun, kandungan unsur ini dalam garam dapur hanya 3 . 5 mg/kg. Konsumsi yodin oleh penduduk Jerman jauh di bawah yang disarankan oleh Deutsche Gesellschaft fuer Ernaehrung. Defisiensi ini berkisar antara 100 sampai 200 mikrogram yodin per hari. Dari semua bahan makanan yang tersedia, hanya ikan laut dan organisme laut lain yang benar-benar kaya akan yodin.


REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda