Selasa, 01 Mei 2012

Terumbu Karang Buatan : Pengaruh Terhadap Komunitas Ikan

Arsip Cofa No. C 031

Ban dan Struktur Pengeboran Minyak Sebagai Habitat Buatan Untuk Ikan

Chou et al. (1992) dalam Silvestre et al (1992) melaporkan bahwa terumbu buatan di Brunei Darussalam terdiri dari terumbu ban dan struktur terkait-minyak, seperti stasiun pengeboran dan jaringan pipa bawah-laut. Pada tahun 1987 dilakukan pengamatan bawah-air terhadap fauna ikan di terumbu ban di Two Fathom Rock dan “oil well-jacket” (kerangka logam minyak) di Champion Oilfield. Hasilnya memberi petunjuk adanya komunitas laut yang mengerak dan fungsi struktur buatan ini sebagai habitat ikan. Selanjutnya dilakukan upaya pemantauan melalui pengamatan terhadap hasil tangkapan ikan dengan “hook and line” dan perangkap ikan (bubu). Data yang diperoleh menunjukkan peningkatan hasil tangkapan pada struktur tersebut. Total 144 spesies ikan dari 31 famili dicatat di terumbu alami, terumbu ban, perlengkapan pengeboran minyak dan tali pelampung. Kebanyakan ikan ini merupakan spesies yang berasosiasi dengan terumbu karang, termasuk beberapa spesies tengah-air. Ikan damselfish (Pomacentridae) dan wrasse (Labridae) merupakan contoh famili yang paling melimpah dan beragam, dengan 26 dan 22 spesies, berturut-turut. Empat belas famili ikan dilaporkan pada struktur terumbu buatan (ban dan perlengakapan pengeboran minyak) yang merupakan ikan konsumsi yang sering dijual di pasar Brunei Darussalam. Famili-famili lain ikan konsumsi yang ditemukan pada terumbu buatan ini adalah ikan seachub (Kyphosidae), ikan kakaktua (Scaridae) dan ikan pisau-pisau (Acanthuridae).

Baca juga :
Terumbu Karang : Kerusakan Oleh Manusia, Ikan, Bulu Babi, Alga dan El Nino

Terumbu Buatan Untuk Meningkatkan Keberhasilan Budidaya Laut

Yakanovsky et al. (1992) melaporkan bahwa di Laut Azov ikan gobi laut (gobiidae) merupakan spesies yang penting bukan saja sebagai sasaran penangkapan tetapi juga merupakan bagian penting dari jaring-jaring makanan bagi fauna ikan. Saat ini stok ikan tersebut jatuh ke kondisi yang mengkhawatirkan; guna meningkatkan keberhasilan pemijahan ikan gobi komersial di Laut Azov, pembangunan terumbu karang buatan sebagai daerah pemijahan telah disarankan sebagai bagian proyek “Mariculture (budidaya laut)”. Rincian diberikan mengenai penelitian-penelitian yang dilakukan sejak tahun 1984 tentang produktivitas terumbu buatan ini. Disimpulkan bahwa penggunaan terumbu karang buatan sebagai daerah pemijahan banyak meningkatkan kelimpahan ikan gobi Azov dan memungkinkan pembukaan-kembali perikanan komersial spesies ikan tersebut.

Baca juga :
Interaksi Antara Terumbu Karang, Ikan Karang dan Perikanan

Keragaman dan Kelimpahan Ikan Dalam Komunitas Karang Buatan

Chou et al. (1992) dalam Silvestre et al (1992) mengamati komunitas ikan dalam struktur terumbu buatan di perairan pesisir Brunei Darussalam melalui perbandingan hasil dari sensus visual terhadap populasi ikan di terumbu karang alami dan terumbu yang terbuat dari ban bekas di Two Fathom Rock, dua struktur “oil rig” (peralatan pengeboran minyak) di Champion Oilfield dan terumbu yang terbuat dari tali pelampung pengenal (marker buoy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur karang buatan mendukung keragaman dan kelimpahan yang lebih besar ikan-ikan konsumsi bernilai ekonomis tinggi dengan ukuran yang lebih besar dibanding terumbu karang alami. Struktur ini, dengan demikian, memainkan peranan potensial penting dalam meningkatkan produksi ikan di negara ini. Pengelolaan yang tepat diperlukan untuk mengefektifkan karang buatan tersebut agar memenuhi tujuannya selama jangka waktu yang panjang.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Komunitas Ikan Penghuni Karang Buatan

Chou et al. (1992) dalam Silvestre et al (1992) membuat daftar beberapa faktor fisika yang bisa mempengaruhi komposisi (spesies, ukuran dan kelimpahan) ikan pada habitat karang buatan sebagai berikut :

- Kedalaman. Daerah yang lebih dalam dari 16 meter cenderung mengumpulkan lebih banyak spesies sasaran.

- Tempat perlindungan. Ukuran dan derajat penutupan yang disediakan oleh struktur buatan serta perbedaan profil (tinggi/rendah) bisa juga mempengaruhi ukuran dan tipe ikan yang menghuninya.

- Makanan. Ketersediaan dan kelimpahan makanan (alga, organisme yang membentuk kerak, invertebrata kecil dan ikan kecil) berperan menentukan komunitas ikan karang buatan.

- Lokasi. Produktivitas daerah di sekitar struktur terumbu buatan adalah penting. Penempatan terumbu buatan di daerah yang lebih tidak subur akan menarik lebih banyak spesies penghuni tetap untuk mendiaminya lebih dari sekedar sebagai tempat perlindungan sementara.

- Termoklin. Pengaruh termoklin terhadap distribusi ikan dalam perairan ini tidak jelas. Termoklin yang terlihat pada terumbu buatan mencegah sedimen naik ke lapisan air yang lebih tinggi sehingga memungkinkan lapisan air di atas termoklin tetap jernih. Sementara sebagian ikan (barakuda, ikan pisang-pisang, batfish dan carangidae) selalu ditemukan di atas termoklin, ikan-ikan lain (kakap, kerapu, sweetlip, damselfish dan wrasse) tidak terpengaruh oleh termoklin.

Baca juga :
Struktur Komunitas Ikan Karang

Pemulihan Karang Yang Rusak Dengan Karang Buatan

Clark dan Edwards (1999) melaporkan bahwa di Maldives, penambangan karang untuk industri bahan bangunan menyebabkan kerusakan yang luas terhadap daerah hamparan terumbu karang perairan dangkal. Akibat kehilangan sumber daya pesisir ini dan masalah-masalah yang berkaitan dengan erosi pesisir, maka sangat dibutuhkan metode praktis untuk merehabilitasi terumbu karang yang ditambang tersebut. Lambatnya laju pemulihan alami terumbu karang yang ditambang mendorong dimanfaatkannya terumbu karang buatan untuk merehabilitasi habitat-habitat yang rusak tersebut. Sebuah percobaan program terumbu karang buatan telah dimulai pada tahun 1990 guna mengetahui apakah layak menggunakan pendekatan rekayasa biologi untuk mendorong pemulihan terumbu karang alami. Tujuan utama proyek ini adalah memulihkan terumbu karang yang telah rusak agar kembali memiliki kemampuan melindungi sumber daya laut dan menarik ikan. Sebanyak 360 ton struktur beton dengan berbagai kekomplekan topografi serta efek kestabilan dan biaya bervariasi telah ditenggelamkan di lokasi penelitian yang karangnya sangat rusak di pulau Male. Dalam waktu satu tahun, struktur karang buatan telah memilki keragaman spesies dan kepadatan ikan karang yang sama atau lebih besar daripada hamparan terumbu karang kontrol asli. Bagaimanapun, struktur komunitas ikan di terumbu karang buatan berbeda nyata dengan struktur komunitas di terumbu karang yang tidak ditambang. Hasil-hasil awal program pemantauan menunjukkan bahwa rekruitmen karang terjadi pada struktur karang berukuran besar yang masing-masing mendukung sekitar 500 koloni, beberapa di antaranya berdiameter hampir 25 cm setelah 3,5 tahun.

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda