Jumat, 26 Oktober 2012

Keunggulan dan Kelemahan Sistem Budidaya Polikultur

Arsip Cofa No. C 094

Pengaruh Polikultur Terhadap Produksi Ikan Laut, Konsentrasi Oksigen dan Karbon Dioksida Terlarut

Hirata et al. (2007) melakukan pengamatan dengan tujuan untuk mengetahui efek polikultur ikan dan rumput laut terhadap konsentrasi oksigen dan karbon dioksida di dalam air dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, efisiensi makan dan faktor kondisi ikan pada sistem polikultur karamba (karamba A, yang berisi ikan “red sea bream” (Pagrus major) dan alga hijau (Ulva lectuca)) versus sistem monokultur (karamba B, yang berisi ikan red sea bream saja). Percobaan dilakukan dari Agustus 1992 sampai februari 1993. Kedua karamba masing-masing berukuran 7 m x 7 m x 7 m. Ikan red sea bream yang digunakan dalam percobaan ini berumur tiga tahun dengan berat badan rata-rata 654 gram pada awal percobaan, serta merupakan hasil seleksi selama lebih dari 25 tahun. Setiap karamba ditebari 1.750 ekor ikan. Alga yang digunakan adalah varietas Ulva pertusa hasil seleksi setiap dua minggu selama dua tahun. Ulva pertusa dikultur dalam kantong jaring terapung di permukaan karamba A dan dipanen setiap dua minggu. Tanaman yang tumbuh paling baik dalam grup yang dipanen digunakan untuk ditumbuhkan-kembali dalam karamba A. Sisa-sisa alga tersebut kemudian dikeringkan, dihancurkan dan diformulasi menjadi pelet pakan standar red sea bream, dan diberikan kepada ikan dalam karamba A. Ikan dalam karamba kontrol diberi pakan standar red sea bream. Tekanan parsial oksigen terlarut (pO2) dan karbon dioksida (pCO2) di dalam air karamba dan pertumbuhan ikan (berat basah, panjang baku) diukur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata pO2 dan pCO2 secara nyata lebih rendah (5,2 %) dalam karamba polikultur daripada dalam karamba kontrol. Hampir semua ikan dalam kedua karamba tetap bertahan hidup selama percobaan. Rata-rata pertumbuhan, rata-rata efisiensi makan dan rata-rata faktor kondisi ikan dalam karamba polikultur adalah, berturut-turut, 3,2 % lebih tinggi, 6,0 % lebih tinggi dan 2,2 % lebih tinggi daripada dalam karamba kontrol. Selain itu, ikan polikultur berwarna lebih merah (dan dengan demikian lebih laku dijual) daripada ikan dalam karamba kontrol. Proyek sederhana ini menunjukkan keuntungan potensial jenis polikultur ini di perairan laut Jepang dan, dari sudut pandang yang lebih luas, keunggulan polikultur alga-ikan secara umum.

Baca juga
Pengaruh Padat Penebaran Dalam Akuakultur

Polikultur Udang Galah Dengan Ikan Danau

Sarig (1992) melakukan percobaan budidaya udang galah Macrobrachium rosenbergii dalam sistem polikultur dengan ikan mas (Cyprinus carpio) dan/atau ikan tilapia (Sarotherodon aureus x Sarotherodon niloticus). Diperoleh hasil yang memuaskan; total pendapatan meningkat antara 17 dan 47 % dan polikultur ini tidak memberikan efek negatif terhadap ikan.

Baca juga
Jaring Apung : Aspek Bioekologi, Ekonomi dan Akuakultur

Keunggulan Polikultur Ikan - Ayam

Pretto Malca (1988) melaporkan beberapa proyek agropiscicultur yang dikembangkan di Panama. Spesies ikan yang dibudidayakan adalah mujaer, ikan mas dan silver carp. Budidaya ikan digabungkan dengan pemeliharaan babi, bebek, ayam dan sapi perah. Ternyata bahwa budidaya yang paling menguntungkan adalah polikultur ikan - ayam.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Polikultur Menghasilkan Produksi Ikan Yang Lebih Tinggi Daripada Monokultur

Boyd (1982) menyatakan bahwa kombinasi beberapa spesies (polikultur) memberikan produksi ikan yang lebih tinggi daripada yang bisa diperoleh dengan satu spesies (monokultur) karena organisme makanan yang tidak dimakan oleh satu spesies bisa dimakan oleh spesies lain. Bila kombinasi spesies yang dipilih tepat, maka akan ada sedikit persaingan antara ikan-ikan polikultur. Sebagai contoh, di kolam channel catfish yang diberi pakan, spesies yang mengkonsumsi organisme makanan alami tetapi tidak memakan pelet akan meningkatkan produksi ikan total. Telah ditunjukkan dengan jelas bahwa polikultur channel catfish, tilapia (Tilapia aurea), ikan kowan (Ctenopharyngodon idellus) dan ikan mola (Hypophthalmichthys molitrix) akan meningkatkan produksi ikan melebihi yang bisa dicapai oleh kultur channel catfish saja. Lebih lanjut, tidak ada kombinasi spesies yang sangat mempengaruhi produksi channel catfish, yang merupakan spesies kultur utama. Sebuah laporan menyebutkan produksi total 6.282 kg/hektar ikan mas, ikan mola, ikan kowan dan tilapia dalam 126 hari di kolam yang diberi pakan pelet kaya protein.

Baca juga
Budidaya Ikan Intensif : Padat Penebaran, Kualitas Air dan Penghematan Biaya

Perbandingan Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan dan Produksi Udang Crayfish Antara Sistem Monokultur dan Polikultur

Mazlum dan Eversole (2008) membandingkan produksi sistem monokultur dan polikultur udang crayfish rawa merah (Procambarus clarkii) dan crayfish sungai putih (Procambarus acutus acutus). Percobaan terdiri dari tiga perlakuan masing-masing dengan enam ulangan. Padat penebarannya adalah 43 crayfish per m2 dalam tangki 0,18 m2. Setiap tangki berisi enam ekor crayfish, ada yag terdiri dari enam ekor dari spesies yang sama atau tiga ekor dari setiap spesies. Rata-rata ukuran panjang total crayfish yang ditebarkan untuk monokultur dan polikultur adalah 32.6 ± 0.05 dan 33.0 ± 0.07 mm, berturut-turut. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan diduga setiap 30 hari sekali selama periode percobaan 90 hari. Kelangsungan hidup kedua spesies adalah sama dalam sistem monokultur (62,5 %). Kelangsungan hidup Procambarus clarkii dalam sistem polikultur (25,0 %) secara nyata lebih rendah daripada dalam sistem monokultur (62,5 %), sedangkan kelangsungan hidup Procambarus acutus acutus dalam sistem polikultur adalah 41,7 % dan dalam sistem monokultur 62,5 %. Kelangsungan hidup lebih rendah tetapi pertumbuhannya lebih tinggi dalam sistem polikultur daripada dalam sistem monokultur untuk kedua spesies. Pertumbuhan Procambarus acutus acutus dalam sistem polikultur secara nyata lebih tinggi daripada dalam sistem monokultur. Tidak ada perbedaan pertumbuhan Procambarus clarkii antara polikultur dan monokultur; secara keseluruhan pertumbuhan Procambarus acutus acutus dan Procambarus clarkii adalah sama selama 90 hari. Hasil produksi crayfish tidak berbeda nyata antara sistem monokultur dan polikultur (P < 0.05). Hasil produksi totalnya adalajh 1,15 kg/hektar dalam sistem monokultur dan 1,18 kg/hektar dalam polikultur.

Baca juga
Mana Yang Lebih Cepat Tumbuh : Individu Jantan atau Betina ?

Kerugian Polikultur Kerang Laut

Cho et al. (1990) melaporkan bahwa polikultur oyster (Crassostrea gigas) di bagian atas tali-tergantung dan “sea squirt” (Halocynthia roretzi) di bagian bawahnya telah berkembang baik di pesisir selatan Laut Korea. Ada perbedaan dalam hal pertumbuhan, mortalitas, hasil dan faktor-faktor lingkungan antara polikultur dan monokultur oyster atau sea squirt. Pertumbuhan oyster dan sea squirt adalah lebih baik dalam monokultur; lebar cangkang dan berat daging oyster menunjukkan peningkatan 2,9 % dan 5,8 %, berturut-turut, sedangkan tinggi badan dan berat daging sea squirt menunjukkan peningkatan 30,1 % dan 24,4 %, berturut-turut, bila dibandingkan dengan polikultur. Berdasarkan peningkatan laju pertumbuhan dan koefisien regresi, bisa ditegaskan bahwa pertumbuhan adalah lebih baik dalam kultur tunggal walaupun keuntungannya kecil. Kematian oyster maupun sea squirt terutama terjadi pada bulan Agustus sampai Oktober dan mortalitas ini tinggi pada polukultur : 63,1 % lebih tinggi untuk oyster dan 28,4 % lebih tinggi untuk sea squirt dibandingkan pada mono kultur. Rendahnya pertumbuhan dan tingginya mortalitas pada polikultur diduga disebabkan oleh tingginya kepadatan organisme yang dikultur. Walaupun keuntungan besar merupakan aspek yang nyata dalam polikultur, turunnya harga sea squirt akibat produksi yang berlebihan, pengunduran jadwal produksi yang telah direncanakan, dan umur daerah kultur yang lebih cepat habis akibat tingginya kepadatan organisme kultur merupakan aspek-aspek negatif polikultur.

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda