Kamis, 14 Juni 2012

Tuna dan Ikan Mirip-Tuna

Arsip Cofa No. C 054

Sumberdaya Tuna dan Ikan Mirip-Tuna

Majkowski (2005) dalam FAO Fisheries Department (2005) menyatakan bahwa sub ordo Scombroidei biasanya merujuk pada ikan tuna dan spesies mirip-tuna. Sub ordo ini mencakup tuna, billfish dan spesies-spesies mirip-tuna lainnya. Beberapa anggotanya merupakan ikan terbesar dan tercepat di laut. Tuna (Thunnini) mencakup spesies paling ekonomis penting karena arti penting ekonomis globalnya dan perdagangan internasional yang intensif untuk tujuan pengalengan dan sashimi (ikan mentah yang dianggap lezat di Jepang dan di makin banyak negara lain). Pada kenyataannya, anatomi beberapa spesies tuna tampaknya sesuai untuk pengalengan. Tuna diklasifikasikan menjadi empat genus (Thunnus, Euthynnus, Katsuwonus, Auxis ditambah Allothunnus) dengan lima belas spesies. Dari genus Thunnus, tuna ekonomis utama adalah albakor (Thunnus alalunga), tuna mata besar (Thunnus obesus), tuna sirip biru Atlantik (Thunnus thynnus), tuna sirip biru Pasifik (Thunnus orientalis), tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii) dan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan spesies tuna pasar utama ketujuh. Mereka semua bersifat oseanik, sanggup melakukan pergerakan atau migrasi panjang dan menyumbangkan satu atau dua stok di setiap samudra. Kekecualiannya adalah tuna sirip biru Atlantik dan Pasifik yang penyebarannya terbatas. Tuna sirip biru selatan menyumbangkan stok tunggal yang besar di Samudra Atlantik, Hindia dan Pasifik.

Baca juga :
Bioekologi dan Dinamika Populasi Ikan Layang (Decapterus)

Majkowski (2005) dalam FAO Fisheries Department (2005) menambahkan bahwa tuna yang bukan spesies pasar utama adalah lebih bersifat neritik (hidup di dalam massa air di atas paparan benua); mereka mencakup tuna ekor panjang, tuna sirip hitam (Thunnus atlanticus), cakalang hitam (Euthynnus lineatus), kawakawa (Euthynnus affinis), tuna kecil (Euthynnus alleteratus), tuna peluru (Auxis rochei) dan tuna frigat (Auxis thazard). Billfish (Istiophoridae) terdiri dari marlin (Makaira spp.), ikan layaran (Istiophorus spp.), ikan tombak (Tetrapturus spp.) dan ikan pedang (Xiphias gladius, hanya satu spesies dalam genus ini). Kecuali dua spesies (ikan tombak Mediterania dan ikan tombak sisik bundar), semua billfish mempunyai daerah distribusi geografis yang sangat luas, tetapi tidak semua spesies terdapat di semua samudra. Billfish terutama tertangkap oleh longline (rawai) sebagai hasil samping penangkapan ikan pedang yang ditangkap di daerah-daerah tertentu menggunakan rawai atau harpun. Billfish juga merupakan target olah raga memancing, di mana mereka sangat berharga. Mereka semua merupakan makanan laut yang istimewa. Spesies mirip-tuna lainnya yang penting adalah tuna ramping (Allothunnus fallai), butterfly kingfish (Gasterochisma melampus), wahoo (Acanthocybium solandri), bonito (Cybiosarda, Orcynopsis dan Sarda) serta kelompok ikan tengiri (Scomberomorus spp.). Ikan-ikan tersebut memilki potensi besar terutama di negara-negara berkembang di mana perikanan rakyat dan perikanan rekreasi sekarang menangkap mereka.

Baca juga :
Ikan Kembung (Rastrelliger) : Distribusi, Migrasi, Pemijahan, Makanan dan Pertumbuhan

Distribusi Ikan Scombroidei

Longhurst dan Pauly (1987) menyatakan bahwa sumber daya ikan scombroidei di laut tropis mencakup beberapa spesies dari tiga famili : ikan pedang (Xiphias) dari famili Xiphidae, ikan layaran dan marlin (Makaira, Istiophorus dan Tetrapturus) dari famili Istiophoridae, dan tuna (Euthynnus, Katsuwonus, Thunnus) dari famili Scombridae. Sebelas spesies tuna, ikan pedang, ikan layaran dan marlin mendominasi komponen ikan predator besar dalam ekosistem samudra, juga mendominasi hasil tangkapan komersial dari laut tropis terbuka; beberapa spesies dari kelompok ini adalah jarang atau bersifat lokal. Selain itu dua belas spesies lain, yang merupakan ikan kecil mirip-tuna dan banyak di antaranya dikenal sebagai bonito, juga terdapat di daerah yang sama, namun sebagian di antaranya lebih penting dalam ekosistem paparan benua daripada dalam eksosistem samudra terbuka; ikan-ikan tersebut adalah dari genus Sarda (bonito), Auxis (frigate tuna) dan Orcynopsis dari Atlantik tropis, Gymnosarda dari Samudra Hindia, dan Cybiosarda dari wilayah Australia utara. Ikan pedang (Xiphias gladias (bukan gladius ?)), ikan layaran (Istiophorus platypterus) dan marlin biru (Makaira nigricans) adalah, seperti tuna sirip-kuning dan cakalang, merupakan spesies penghuni perairan permukaan tropis di seluruh dunia; seperti pada tuna , juga ada perbedaan distribusi spesifiknya. Mungkin yang paling penting adalah bahwa ikan layaran lebih cenderung terdapat dalam jumlah lebih besar di dekat daratan daripada di samudra terbuka.

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Longhurst dan Pauly (1987) menambahkan bahwa di samping spesies-spesies scombroidei oseanik yang tersebar luas, beberapa spesies terbatas pada satu basin samudra saja, atau bahkan daerah yang lebih sempit. Tongkol (Thunnus tonggol) dan kawakawa (Euthynnus affinis) melimpah di Indo-Pasifik barat, jarang di Pasifik timur dan tidak ada di Atlantik; ikan black skipjack (Euthynnus lineatus) hanya terdapat di Pasifik timur di mana ia sangat umum. Marlin bergaris (Tetrapturus audax) dan marlin putih (Tetrapturus albidus) hanya terdapat di Samudra Indo-Pasifik dan Atlantik, berturut-turut; marlin hitam (Makaira indica) tersebar luas di Indo-Pasifik tetapi hanya kadang-kadang ada di Atlantik. Semua spesies melakukan migrasi musiman dan ontogenetik; beberapa di antaranya ditemukan di seluruh samudra : ikan menjelajah daerah antara tempat pemijahan dan tempat mencari makan hampir sepanjang hidupnya. Ekologi dan migrasi tuna dikendalikan oleh kondisi oseanografi perairan permukaan samudra; suhu, kejernihan air dan keberadaan front (pertemuan dua massa air yang berbeda) samudra dan lain-lain merupakan faktor-faktor fisik utama yang menentukan distribusi ikan-ikan tersebut, sedangkan interaksi antara faktor-faktor fisik oseanografi dan produksi organisme nekton yang merupakan makanan ikan scombroidei besar menentukan keberadaan daerah pencarian makanan ikan tersebut.

Baca juga :
Gerombolan Ikan

Xiphias gladius Memijah di Laut Hitam ?

Gordina dan Bagnyukova (1992) membahas secara ringkas dua butir telur ikan yang dikumpulkan di Laut Hitam dan telah didentifikasi sebagai telur Xiphias gladius. Penemuan ini memberikan bukti tambahan dalam mendukung pendapat bahwa ikan ini kemungkinan memijah di Laut Hitam.

Baca juga :
Ikan Umpan Pada “Pole and Line” dan Longline

Kedalaman dan Suhu Air Habitat Makaira nigricans

Block et al. (1992) melaporkan bahwa pemancar akustik multiplex telah digunakan untuk memantau kedalaman, kecepatan renang, suhu tubuh dan suhu air yang disukai ikan blue marlin, Makaira nigricans, di dekat Kepulauan Hawai pada bulan Juli dan Agustus 1989. Blue marlin yang diteliti berbobot antara 60 sampai 220 kg dan ditelusuri jejaknya selama 1 sampai 5 hari. Semua ikan ini bergerak menjauhi titik penangkapan dan diikuti sampai 253 km dari pulau Hawai. Marlin biru yang ditelusuri ini tetap ada pada kolom air bagian atas setebal 200 m, menghabiskan setengah waktunya dalam lapisan atas 10 m, dan jarang berani ada di bawah termoklin. Pada air dekat-permukaan suhunya adalah hangat secara seragam (25 sampai 27 °C). Suhu air paling rendah, 17 °C, dijumpai pada lapisan terdalam yang pernah dilaporkan (209 m). Perubahan kedalaman yang terjadi dengan cepat dan aktivitas di bawah 10 m biasanya berlangsung kurang dari 60 menit. Suhu otot adalah sama dengan suhu air kecuali ada satu nilai suhu otot 2 °C lebih tinggi yang diamati pada awal penelusuran satu individual.

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda