Sabtu, 22 Desember 2012

Pemanfaatan Limbah Udang dan Ikan

Arsip Cofa No. C 117

Pemanfaatan Limbah Kepala Udang Untuk Pakan Udang dan Melunakkan Daging

Menurut Pan (1989) dalam Voight dan Botta (1990) kepala udang menyumbangkan sekitar 40 – 50 % dari berat total udang dan merupakan limbah yang harus diatasi oleh industri pembekuan udang. Limbah udang telah dimanfaatkan untuk membuat tepung udang atau ekstrak udang yang dapat-larut yang dipakai dalam campuran pakan udang sehingga pakan tersebut mengandung 5 % protein. Hasilnya menunjukkan bahwa berat udang yang diberi pakan seperti ini adalah 1,2 – 1,4 kali berat udang yang diberi pakan sebelumnya. Selain itu, kalsium, kitin dan astaksantin yang terkandung dalam tepung udang juga bisa memperbaiki kekerasan cangkang dan warna udang budidaya.

Pan (1989) dalam Voight dan Botta (1990) menambahkan bahwa enzim proteolitik dalam limbah udang adalah karboksi peptidase A dan B, tripsin, kimotripsin, katepsin dan kolagenase. Enzim-enzim proteolitik ini yang diekstrak dari kepala udang grass shrimp (udang windu) mampu melunakkan daging sama seperti pada papain atau bromelin. Bagaimanapun, pemanfaatan enzim proteolitik dari limbah udang untuk melunakkan daging adalah tidak ekonomis.

Baca juga :
Pembuatan, Pengolahan, Komposisi Kimia dan Aroma Kecap Ikan

Pemanfaatan Limbah Kepala Udang Sebagai Flavouran

Pan (1989) dalam Voight dan Botta (1990) menyatakan bahwa cangkang dan kepala udang umumnya tidak dimanfaatkan oleh industri pembekuan udang. Komposisi perkiraan menunjukkan bahwa kandungan lemak dan abu lebih tinggi dalam kepala daripada dalam daging udang. Kandungan gula tereduksi juga lebih tinggi dalam kepala daripada dalam daging udang. Perbedaan kandungan lemak dan gula tereduksi mungkin mempengaruhi flavour yang dihasilkan dari kepala dan dari daging udang. Flavour dan senyawa mudah-menguap dalam kepala udang dapat diekstrak melalui proses enzimatik, pemekatan dan pengeringan dengan udara panas. Sebanyak 97 % padatan non cangkang dapat dilarutkan dan diperoleh kembali. Asam amino bebas ada sebanyak 9 – 12 % dengan taurin, arginin, glisin dan prolin paling banyak. Kadar asam nukleat adalah 0,6 % dengan IMP sebagai komponen utama. Komponen yang mudah-menguap yang diekstrak dari kepala udang tidak sama dengan komponen serupa yang diekstrak dari udang utuh.

Senyawa pirazin dan senyawa yang mengandung sulfur berpengaruh besar terhadap flavour udang yang telah dimasak. Kandungan alkil pirazin dan senyawa-senyawa lain yang mengandung nitrogen adalah lebih tinggi dalam ekstrak flavour yang telah dimasak daripada dalam ekstrak yang diberi perlakuan suhu-rendah tekanan-rendah. Lipoksigenase endogen tampaknya memegang peranan dalam pembentukan flavour udang. Analisis biaya menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah udang sebagai bahan flavouran adalah layak secara ekonomis.

Baca juga :
Bau Pada Ikan : Penyebab dan Cara Menghilangkan

Teknologi Hidrolisis Enzimatis Untuk Memanfaatkan Limbah Ikan Menjadi Bahan Flavour Makanan Laut

In (1989) dalam Voight dan Botta (1990) melaporkan bahwa teknologi telah dikembangkan untuk menghasilkan flavour makanan laut melalui hidrolisis enzimatis. Teknologi ini dapat diterapkan untuk berbagai jenis binatang laut segar maupun beku. Teknologi ini mampu mengoptimalkan hasil dan mutu organoleptik ekstrak flavor yang dihasilkan dari bahan mentah yang kurang dimanfaatkan, misalnya tulang ikan segar, kepala udang beku dan cangkang berbagai jenis kepiting yang merupakan limbah industri perikanan. Proses ini bisa dioptimalkan untuk setiap bahan tersebut. Hasil dan laju hidrolisis tergantung terutama pada kondisi bahan mentah yang sudah dimasak, beku atau segar.

Tujuan utama hidrolisis enzimatis adalah mencairkan protein agar cangkang atau tulang mudah dipisahkan sebelum pemekatan ekstrak sampai 50 – 60 % berat kering. Proses ini dapa mengekstrak sebagian besar materi flavour dan mempertahankan kesegarannya tanpa menimbulkan cita rasa yang tidak enak, seperti rasa pahit, rasa cangkang dan lain-lain. Produk yang dihasilkan berupa ekstrak alami dan dapat dipakai untuk banyak keperluan, seperti campuran kecap, sup, campuran keju, bumbu makanan laut. Ekstrak tersebut dapat juga dipakai sebagai komponen utama dalam resep-resep flavour makanan laut yang lebih komplek (In, 1989, dalam Voight dan Botta, 1990).

Ad (klik gambar untuk informasi lebih detil) :


Pemanfaatan Protein Dari Limbah Ikan Mujaer Dengan Enzim Alkalase

Yu dan Tan (1992) membahas penggunaan enzim alkalase untuk memperoleh protein dari hasil samping dan kelebihan ikan. Enzim alkalase digunakan untuk menghidrolisis protein dari sisa-sisa ikan mujaer Oreochromis mossambicus. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi asam amino dalam hidrolisat adalah sama seperti pada ikan segar, dengan asam-asam amino esensial menyusun sekitar 50 % dari total asam amino yang ada.

Baca juga :
Proses Silase dan Dampak Negatif Minyak Ikan

Limbah Pengalengan Ikan Untuk Membuat Konsentrat Protein Ikan

Raghunath (1993) melaporkan bahwa limbah pengalengan tuna, yang terdiri dari daging merah tuna rebus, dihidrolisis dengan menggunakan cairan buah nanas sebagai sumber bromelin kasar. Kondisi optimum hidrolisis seperti yang dipantau dengan solubilisasi (kelarutan) padatan dan nitrogen adalah 0,008 unit enzim/mg protein substrat, pH 5 – 6 dan suhu 60 – 70 oC. Konsentrasi substrat tampaknya tidak berpengaruh terhadap kelarutan padatan. Keseimbangan material di bawah kondisi optimum hidrolisis menunjukkan bahwa padatan terlarut dan nitrogen terlarut meningkat sebesar 62,6 dan 92 %, berturut-turut, dibandingkan nilai-nilai awal dan bisa diperoleh kembali dengan kehilangan minimal.

Baca juga :
Pengaruh Garam Terhadap Produk Ikan Olahan

Pemanfaatan Limbah Organ Dalam Ikan Cucut Untuk Pakan Ikan

Asgard dan Austreng (1985) menyatakan bahwa dalam produksi filet ikan cucut anjing Squalus acanthias, sekitar 50 % berat kotor ikan ini bisa diubah menjadi filet untuk konsumsi manusia dan 50 % sisanya - yang terutama berupa organ dalam - dibuang. Hanya sebagian kecil dari bagian yang dibuang ini digunakan dalam produksi tepung dan minyak ikan; bagian terbesarnya dibuang begitu saja. Karena budidaya ikan merupakan industri yang terus berkembang, sedangkan sisa-sisa tubuh ikan cucut banyak mengandung nutrisi, maka adalah menarik untuk mengevaluasi kemungkinan pemanfaatan organ-organ dalam ikan cucut sebagai bahan baku pakan ikan. Nilai gizi limbah ikan cucut sebagai pakan ikan tergantung terutama pada kandungan protein dan lemaknya. Dalam limbah segar, kandungan proteinnya kurang-lebih konstan, sedangkan kandungan lemaknya ditentukan oleh ukuran hati ikan cucut.

Asgard dan Austreng (1985) melaporkan bahwa dalam uji pemanfaatan organ dalam ikan cucut anjing Squalus acanthias sebagai pakan basah untuk ikan salmon dan rainbow trout, organ dalam tersebut dibagi menjadi dua kelompok : satu kelompok dibekukan dan kelompok lain diberi asam format 2,5 % (berat/berat). Pakan kontrol dibuat terutama dari ikan argentine (Argentina silus, Ascanius) yang merupakan hasil tangkap industri perikanan. Pada pakan eksperimental, baik yang dibuat dari limbah cucut beku maupun yang diberi asam format (silase), 47 % dari berat pakan basah, atau 30 % dari total nitrogen, dipasok oleh limbah ikan cucut.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terlihat adanya efek negatif dalam hal konsistensi pakan atau pun dalam hal peningkatan berat dan kesehatan ikan yang memakannya, juga tidak ada dampak negatif terhadap komposisi kimia dan sifat-sifat organoleptik semua kelompok pakan. “Apparent digestibility” (daya cerna yang tampak) untuk protein ikan cucut adalah setinggi nilai untuk protein dari ikan argentine dan tepung binder (perekat pakan), dan nilai ini paling tinggi untuk limbah ikan cucut yang diberi asam format. Dari total nitrogen yang terkandung dalam limbah ikan cucut, 20 – 30 % adalah urea nitrogen dan harus dikurangi bila membandingkan nilai protein limbah ikan cucut dengan limbah ikan lain.

REFERENSI :
ARTIKEL TERKAIT

loading...

1 Komentar:

Pada 8 Januari 2013 pukul 12.15 , Blogger Badiuzzaman mengatakan...

Betul sekali...
Pemanfaatan limbah bisa menambah nilai benefit buat para usahawan

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda